UTCC, 22 Agustus 2013-Pembantu Rektor I dan Ketua LPPM UT hadir pada acara Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Kota Tangerang Selatan Tahun 2013 di UTCC tanggal 22 Agustus 2013 yang dihadiri juga oleh Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Walikota Tangerang Selatan, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten, Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan, Pembina Komisi dan Pembina Satgas Perlindungan Anak Kak Seto, Unsur Muspida Kota Tangerang Selatan serta Para Camat, Lurah, RW dan RT se Kota Tangerang Selatan.
Pada Peringatan Hari Anak Nasional kali ini, Kota Tangerang Selatan mendapat penghargaan sebagai kota pertama dan satu-satunya di dunia sebagai “Kota Layak Anak” serta penghargaan Rekor Dunia MURI sebagai satu-satunya kota yang memiliki Satgas Perlindungan anak sekaligus Pengukuhan Satgas Perlindungan Anak di Kota Tangerang Selatan dari tingkat RT/RW, Kelurahan, Kecamatan hingga tingkat Kota. Sebelumnya Rekor Dunia MURI telah diberikan kepada RT/RW Kompleks Cireundeu Permai yang juga berada di wilayah Kota Tangerang Selatan.
Peringatan Hari Anak Nasional di Indonesia Tahun 2013 yang bertema “Indonesia Yang Ramah dan Peduli Anak Dimulai dari Pengasuhan Dalam Keluarga” untuk Tingkat Kota Tangerang Selatan telah dimulai dengan acara nonton bersama Walikota Tangerang Selatan dengan anak-anak SD di Kota Serpong pada tanggal 22 Juli 2013 dan akan diakhiri dengan penyuluhan narkoba pada tanggal 28 Agustus 2013.
Pada sambutannya Kak Seto sebagai Pembina Komisi dan Pembina Satgas Perlindungan Anak yang juga penduduk Kota Tangerang Selatan, memberikan apresiasi kepada Walikota Tangerang Selatan yang telah berkenan mengukuhkan Satgas Perlindungan Anak Kota Tangerang Selatan sebagai satu-satunya kota di dunia yang memiliki Satgas Perlindungan Anak.
Sedangkan Walikota Tangerang Selatan dalam sambutannya mengatakan pada saat mengajukan diri sebagai “Kota Layak Anak” kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan adalah ingin menjadikan kota Tangerang Selatan sebagai kota yang nyaman, damai, suasana kekeluargaan dan ramah untuk anak, serta sebagai motivasi untuk memastikan anak mendapatkan haknya untuk tumbuh berkembang dengan nyaman dan tumbuh menjadi diri sendiri yang dimulai dari dalam rumahnya sendiri.